Jumat, 20 Juli 2018

“ Senangnya LOS 2018 Bersama LVRI Semampir “

















“ Senangnya LOS 2018  Bersama LVRI Semampir “
“Pelajarilah sejarah perjuanganmu sendiri yang sudah lampau, agar supaya tidak tergelincir dalam perjuanganmu yang akan datang,” demikian dikatakan Bung Karno sambil mengutip pujangga Skotlandia, Thomas Carlyle.  Jika kita menghayati kata-kata Bung Karno ini, maka kita akan segera menggerutu bila menyaksikan “perilaku anti-kebudayaan” pemerintah sekarang ini, yang telah menjual satu-persatu benda dan berbagai peninggalan bersejarah milik bangsa ini. Soekarno pernah berkata, “jikalau engkau meninggalkan sejarah, engkau akan berdiri di atas vacuum, engkau akan berdiri di atas kekosongan, dan perjuanganmu nanti akan paling-paling bersifat amuk saja, seperti kera di gelap gulita.”Iya, perkataan Bung Karno ini sangat tepat adanya, sebab manusia atau bangsa manapun tidak akan bisa menghindar dari trilogi sejarah; masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Guna membangun bangsa (nation building) dari kemerosotan kolonial, maka tidak bisa tidak tahap yang pertama sekali harus dilakukan adalah membangun jiwa dan karakter sebuah bangsa. Ini bertujuan untuk membangkitkan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa, membangun self-respect terhadap kemampuan bangsa sendiri, supaya kita sanggup melakukan b-e-r-d-i-k-a-r-i. Sejarah bangsa, baik yang gilang-gemilang ataupun yang pahit dan menyedihkan, adalah pelajaran yang sangat penting bagi setiap generasi di belakangan. Dari situ, generasi mendatang bisa mengetahui suka dan dukanya perjuangan, mengetahui betapa beratnya mencapai kemerdekaan, sehingga mereka punya tanggung jawab dan semangat yang membara pula untuk melanjutkan perjuangan itu. Sebaliknya, bangsa yang telah kehilangan bukti-bukti sejarahnya, tidak lagi mempunyai kebanggaan-kebanggaan di masa lalu, akan sangat mudah terombang-ambing di jaman sekarang ini. Tidak bisa dipungkiri, bahwa di saat generasi baru dibuat lupa dengan sejarah perjuangan bangsanya, proses perjalanan bangsa ini pun seperti berjalan mundur. Dalam banyak kasus, proses pemusnahan sebuah bangsa selalu diawali dengan penghancuran peninggalan sejarah dan manipulasi terhadap sejarah. Itulah mengapa, kita menuntut agar pemerintah punya tanggung jawab besar untuk terus merawat berbagai peninggalan bersejarah. Dalam kepentingan itu, tentu saja, pemerintah tidak boleh “pelit” untuk mengeluarkan anggaran pemeliharaan dan renovasi pusat-pusat peninggalan sejarah.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  Pada Hari Jum’at 20/7/2018  Spegrinam Surabaya Kedatangan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI ) Kecamatan Semampir yang di pimpin oleh Bapak Suwanto , Dimana Kegiatan Tersebut merupakan Rangkaian dari Kegiatan Layanan Orientasi Siswa Baru Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Dalam sambutannya Banu Atmoko , S.Pd Kepala Spegrinam Surabaya mengucapkan Selamat Datang Kepada Legiun Veteran Republik Indonesia ( LVRI ) Kecamatan Semampir di Sekolah Hijau Bersih Nan Asri SMP PGRI 6 Surabaya dimana Banu Atmoko , .SPd menyampaikan bahwa Kegiatan ini tidak hanya di ikuti oleh Siswa Kelas 7 Tetapi Juga Peserta Didik Kelas 8 Dan Kelas 9 Serta Peserta Didik SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Kelas 4 – Kelas 6, Dalam Pengarahannya Bapak Suwanto Selaku Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Kecamatan Semampir menyampaikan bahwa  seluruh siswa / siswi Spegrinam Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk Tetap berprestasi , Berkarya Serta Menjauhi Obat – Obat Terlarang Dan Minuman Keras serta Mengajak kepada Seluruh Siswa / Siswi Spegrinam Surabaya Untuk Ingat Selalu Jasa Jasa Para Pahlawan  dengan cara Belajar yang rajin , Banyak Berdoa  agar kelak Lulusan dari Spegrinam Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya menjadi pemimpin yang bijaksana dan adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar