Kamis, 31 Mei 2018

“ Kita lndonesia, Kita Pancasila. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila. Saya lndonesia, saya Pancasila
























 “ Kita lndonesia,  Kita Pancasila.  Semua Anda  lndonesia,  semua  Anda  Pancasila. Saya lndonesia,  saya  Pancasila
Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan" atau BPUPKI, yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan "Indonesia"Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945).Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad (bahasa Indonesia: "Perwakilan Rakyat"). Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakannya "Pancasila". Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai. Selanjutnya Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.  Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir. Dalam Rangka Menumbuhkan jiwa Nasionalisme di Kalangan Pelajar SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya Pada Hari Jum’at 1/6/2018 mengikuti rangkaian Upacara “ Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2018 “ .  Dalam Kesempatan Ini Seluruh Siswa SMP PGRI 6  Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “ Surabaya banyak Yang Ikut Upacara Hari Pancasila walaupun Bulan Suci Ramadhan 1439 H. Yang Bertindak Menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Pancasila  Tahun 2018 ini adalah Ibu Mei Ratna Susanti , S.Si . Dalam Amanatnya Ibu Mei Ratna Susanti , S.Si  mengatakan bahwa bahwa  kodrat  bangsa  lndonesia  adalah keberagaman.  Takdir  Tuhan untuk  kita adalah  keberagaman. Dari Sabang  sampai  Merauke adalah  keberagaman.  Dari Miangas  sampai  Rote adalah juga  keberagaman.  Berbagai etnis,  bahasa,  adat  istiadat,  agama,  kepercayaan  dan golongan  bersatu padu  membentuk  lndonesia.  ltulah  kebhinneka  tunggal  ika-an  kita. Namun,  kehidupan  berbangsa  dan bernegara  kita sedang  mengalami  tantangan.  Kebinekaan  kita  sedang  diuji. Saat  ini  ada  pandangan  dan tindakan yang  mengancam kebinekaan  dan  keikaan  kita.  Saat ini  ada  sikap  tidak  toleran yang  mengusung  ideologi  selain Pancasila.  Masalah ini semakin mencemaskan tatkala  diperparah  oleh penyalahgunaan  media  sosial  yang banyak  menggaungkan hoax alias  kabar  bohong. Sekali  lagi,  jaga  perdamaian,  jaga  persatuan,  dan jaga persaudaraan  di antara  kita.  Mari  kita  saling  bersikap  santun, saling  menghormati,  saling  toleran,  dan saling  membantu untuk  kepentingan  bangsa. Mari  kita  saling  bahu-membahu, bergotong  royong  demi  kemajuan  lndonesia.
Di Akhir Amanatnya Ibu Mei Ratna Susanti , S.Si Mengucapkan Selamat  Hari Lahir  Pancasila. Kita lndonesia,  Kita Pancasila.  Semua Anda  lndonesia,  semua  Anda  Pancasila. Saya lndonesia,  saya  Pancasila. Itulah Akhir kata Amanat Yang disampaikan Ibu Mei Ratna Susanti Kepada Seluruh Peserta Didik baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya yang mengikuti rangkaian Upacara Hari Pancasila.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar