Sabtu, 02 Januari 2021

“ CANDA TAWA Keponakan TERCINTA SEMOGA TUMBUH KEMBALI “

 



















 “ CANDA TAWA Keponakan TERCINTA

SEMOGA TUMBUH KEMBALI “

Hari Ke 354

    Coba kita amati anak-anak kecil kita yang selalu bergetar dengan tawa cerianya.Mereka tiada risau,khawatir, kecewa,marah, dan lain sebagainya.Mereka begitu polos,selalu ada harapan positif dari canda tawa mereka.Anak-anak demikian ceria tanpa kekhawatiran akan hari esok yang akan terus putih ataukah justru abu-abu,kusam hingga menghitam pekat.Tapi yang dewasa seperti kita ini terkadang harus selalu diselimuti kesedihan,tangis,luka,bahkan mengganggap semua sudah berakhir.Jadi sudah semestinya kita sayangi mereka dengan benar.Mereka adalah investasi masa depan yang tiada tara.Tapi secara tidak sadar kita sering mengganggap mereka "layak" kita perlakukan semau kita.Lebih parah lagi jangan jangan kita melakukan"bullying" pada anak-anak kita.Bullying atau kekerasan baik fisik ataupun mental yang justru berawal dari rumah kita atau sekolah mereka.Betapa kita tidak sadar kita membentak mereka,mengolok-olok mereka dengan perkataan misalnya "begitu saja kamu tidak bisa?",kasihan deh kamu,udah kecil hitam lagi,"dasar lemot",gendut!"Yang jelas bullying yang kita lakukan dengan mendownkan mental mereka,meruntuhkan kepercayaan diri mereka,bahkan tidak sedikit yang melakukan kekerasan fisik dari tingkatan mencubit,menimpuk,menghukum,bahkan sampai membunuh.Jangan-jangan membuat runyam masa depan mereka berawal dari kita sebagai orangtua.Jelas bahwa anak itu adalah lembar kertas putih yang memerlukan rasa aman dan nyaman supaya mampu berkembang optimal.Tapi memang tidak mudah.Karena kita sebagai seorang dewasa dengan berbagai macam himpitan kehidupan terkadang memang harus lebih "wake up" bahwa kita harus mampu berpikir jernih dalam mendidik mereka.Kita harus belajar dari tawa mereka.Masih tegakah kita melukai mereka,menghilangkan tawa ceria mereka,pasti tidak!!Karena mereka nantinya juga akan dewasa,dan mereka akan menghadapi kehidupannya tanpa kita seterusnya...(Salam cinta untuk anak-anakku dan semua anak di negeri ini,tetaplah tertawa...)

Setiap hari Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Keluarahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Selalu di damping oleh Keponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI, Se sibuk apapun penulis , selalu menyempatkan untuk bermain , bercanda bahkan ngobrol bersama Keponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI.

Tapi kini taka da lagi Ngobrol antara Penulis dan Keponakan tercinta , Tak Ada lagi canda tawa dari Keponakan tercinta , Karena beberapa hari ini dia sakit, Penulis jika kangen selalu Video Call dengan beliaunya . Pada Hari SABTU 2/1/2021  Penulis mengantarkan keponakan  tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Untuk  Berobat ke dr. ANDI GUNAWAN Spesialis Anak  Di Dearah Bratang Binangun Gang VI No 34 Surabaya , Disana Pasien dr ANDI GUNAWAN Sangat banyak ,Alhamdulilah karena Kakak tercinta sudah janjian dengan dr ANDI GUNAWAN Akhirnya Jam 08.00  Keponakan tercinta di tangani oleh dr ANDI GUNAWAN Tersebut dan langsung di berikan Resep obat untuk CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Tersebut. Selesai dapat Resep dari Dokter ANDI GUNAWAN  Kakak dan Penulis pergi ke APOTIK Di daerah BRATANG Binangun juga untuk menebus Obat CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Tersebut.

Dalam Kesempatan ini Penulis berharap setelah minum obat dan doa dari teman teman semua CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Bisa Sembuh Sehat Kembali dan bisa bermain menemani penulis untuk ngobrol dan bercanda kembali, Karena Penulis sangat saying kepada Ponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Tersebut. Alhamdulilah sesampai di Rumah obat tersebut diminumkan ke CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Akhirnya bisa istirahat dan Tidur. Mohon doanya agar CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Bisa Lekas sehat sembuh  kembali sehingga bisa kembali tertawa dan Melakukan kegiatan aktivitas bermain dan bermain.

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar