Jumat, 03 Juni 2016

“ Bersih Lingkungan Sekolah Di Hari Jadi Kota Surabaya Ke – 723 “

“ Bersih Lingkungan Sekolah Di Hari Jadi Kota Surabaya Ke – 723 “

 Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti itu terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepian sungai Brantas sebagai salah satu tempat penyebrangan penting sepanjang sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasasra Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca tentang perjalanan pesiar Baginda Hayam Wuruk pada tahun 1365 dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).
Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka
tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) & 1365 (Negara Kertagama), para ahli menduga bahwa Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut hipotesis Von Faber, Surabaya didirikan tahun 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat pemukiman baru bagi prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan tahun 1270 M.  Hipotesis yang lain mengatakan bahwa Surabaya dulu bernama Ujung GaluhlengVersi lain mengatakan bahwa Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup dan mati Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon setelah mengalahkan tentara Tar Tar, Raden Wijaya mendirikan sebuah kraton di Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono makin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu Sura.
Adu kesaktian dilakukan di pinggir
Sungai Kalimas dekat Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal kehabisan tenaga. Kata "Surabaya" juga sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air, antara tanah dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan Suro (Sura) dan Boyo (Baya atau Buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa nama Surabaya
Surabaya adalah Kota yang di Juluki sebagai Kota BERSERI ( Bersih , Sehat , Rapi Dan Indah ) Itulah nama Kota Surabaya , dimana pada Bulan Mei 2016 ini Kota Surabaya melaksanakan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke-723 , salah satu kegiatan dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya yang Ke – 723 Adalah Ramah Lingkungan ,dimana SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir  pada hari Sabtu 28/5/2016 melakukan kegiatan peduli dan berbudaya lingkungan yaitu dengan bersih – bersih halaman sekolah , dan halaman sekitar sekolah , adapun bersih bersih dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya yang ke 723 tersebut di ikuti oleh siswa kelas 7 – Kelas 9 serta Siswa Kelas 1- Kelas 6 SDS “ AL-IKHLAS “ Surabaya yang merupakan sekolah satu atap dengan SMP PGRI 6 Surabaya . Dimana Lutfia Turfa Selaku Ketua membagi kelompok untuk melakukan kegiatan bersih bersih lingkungan tersebut, selesai kegiatan pembiasaan pagi pembacaan Juz Amma dan Asmaul Husnah Seluruh Siswa SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “ Surabaya langsung membersihkan halaman dalam sekolah dan halaman luar sekolah dengan membawah alat yang sudah dipersiapkan dari rumah ada yang membawa sapu , ada yang membawa karung , ada yang membawa sulak . Hayang Sekar Nilandari siswa kelas 8 SMP PGRI 6 Surabaya membersihkan kamar mandi , mulai membersihkan bak kamar mandi , wc bahkan sampai mengepel kamar mandi , menurut Hayang Sekar Nilandari “ Bahwa Kamar mandi menjadi letak utama suatu sekolah itu baik atau tidak , disamping itu letak timbulnya nyamuk dari kamar mandi , makanya kamar mandi harus betul betul di bersihkan sebersih mungkin , dimana seminggu sekali setiap kamar mandi selalu di bersihkan . Kata “ Hayang Sekar Nilandari” , disamping itu Zilfa Nurqomariyah  siswa kelas 7 beserta dengan teman – teman – teman kelompoknya Afdatul Alafia , Afifah Azzahrah , Yuniar Siswa kelas 7 menyapu halaman sekolah serta menata pot – pot yang ada di taman sekolah , serta membuang pot – pot yang sudah rusak dan memasang tanaman di pot – pot yang kosong serta dimana pot – pot yang kosong di tanami tanaman serta di beri pupuk hasil panen sekolah spegrinam Surabaya. Menurut Zilfa Nur Qomariyah “ bahwa dengan menata pot tanaman tersebut membuat sekolah menjadi hijau , asri sehinga enak di pandang oleh mata. Disamping itu masik ada lagi kegiatan peduli dan berbudaya lingkungan yang lain di Spegrinam yaitu melakukan kegiatan Panen Kompos di Tong Komposter yang ada di dekat Taman Sekolah Spegrinam Surabaya , dimana Fatmawati Fadilah , Rifdah  amalia Arsyandi siswa kelas 8 dan Fitrotun Nazilah  siswa kelas 7 Spegrinam Surabaya melakukan kegiatan Panen kompos yang ada di komposter , adapun hasil panen kompos di komposter sebanyak 25 Kg , dimana kompos tersebut digunakan untuk tanaman – tanaman yang ada di pot sekolahan yang kosong – kosong , Menurut “ Fitrotun Nazilah “, sedangkan Damar Cahyono , Rafli dan Yuda Agustiyan Prasetyo siswa kelas 8 Melakukan kegiatan bersih – bersih selokan ( got ) yang ada di sekitar sekolah. Menurut Yudha Agustiyan Prsetyo bahwa membersihkan selokan untuk mencegah terjadinya banjir pada saat musim penghujan , setelah selokan bersih Rinayatul Hasanah siswa kelas 8 membersihkan halaman luar setelah sisa sisa membersihkan selokan . Menurut Banu Atmoko , S.Pd Kepala Spegrinam kegiatan bersih – bersih lingkungan ini dilakukan setiap hari oleh seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya , tidak hanya pada waktu acara Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya, Hal tersebut dikarenakan SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan ( ADIWIYATA ).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar