“ AJARKAN ANAK DIDIK KITA UNTUK SELALU
BERSYUKUR DAN BERSEDEKAH
SEJAK DINI “
Hari Ke -493
Anak
ibarat kertas putih. Orangtua yang mengisinya. Bagaimana tulisan dan gambar
yang tertuang, seperti itu anak akan menjadi. Bukan hanya sekolah dan guru,
lebih dari mengajarkan, kertas anak seyogianya berisikan buah didikan.
Bersyukur dan bersedekah salah satunya.BULAN puasa merupakan momentum yang
tepat mengisi batin anak dengan hal-hal yang positif yang kelak dapat membentuk
kepribadiannya. Untuk menjadi anak yang sukses nantinya, tak cukup mengisi
kepalanya belaka. Lebih penting rohaninya diperkaya. Makin kaya rohani, makin
iman selalu naik kelas. Mudah dan mampu bersyukur itu modal untuk memetik
kebahagiaan. Bahwa bangsa yang paling berbahagia di dunia itu bukan karena
terkaya, tidak pula paling adidaya, melainkan bangsa yang mampu lekas
bersyukur.Jadi bagi anak perlu ditanamkan bahwa bukan harta, kedudukan, dan
uang saja jaminan menuju hidup berbahagia.Anak juga perlu punya kemampuan
mensyukuri apa yang kita terima dan miliki. Terkadang, justru bersyukur ini
yang lebih sulit untuk dilakukan bukan, Bu? Kita perlu membekali anak dengan
nilai ini untuk melindunginya dari dunia sekitar yang semakin materialistis dan
seringkali mengukur segala sesuatu dengan uang.Padahal dengan uang tak ada
batas tertinggi untuk menjadi terpuaskan. Kepuasan sendiri tak punya batas
tertinggi. Pendidikan anak menjadi insan kamil, mestinya tidak membawanya ke
arah itu. Bahwa individu dinilai bukan dari apa yang dimiliki, melainkan seperti
apa kepribadian, dan integritasnya. Termasuk mampu memahami makna hidupnya.
Hanya apabila anak dibesarkan dengan asuhan dan didikan penuh kasih, dan
menanamkan arah yang benar, dan benar pula cara menempuhnya, maka ia akan
menjadi insan yang paripurna. Insan yang merasa sejahtera walau hidupnya tidak
berkelebihan.Bersamaan dengan itu, betapa penting menanamkan sebuah nilai dalam
hidup untuk selalu memikirkan juga orang lain. Momen Ramadhan tentu bisa
menjadi saat yang tepat untuk mengajak anak berbagi, dan kemudian mensyukuri
apa yang sudah ia miliki. Selalu ada kebahagiaan dalam berbagi dan memberi, apa
pun bentuknya. Kasih, perhatian, waktu, tenaga, dan pemberian dalam beragam
bentuk,memberi rasa indah. Bersedekah salah satunya. Anak hendaknya dibentuk dan
dibiasakan untuk mudah memberi. Bahwa lebih banyak orang yang hidupnya susah.
Sekaligus mensyukuri kalau mampu berbagi dan memberi, berarti kita memperoleh
berkat yang lebih yang perlu disyukuri.
Setelah
merayakan lebaran 1442 H/2021 M Seluruh Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan
SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Jum’at 21/5/2021 Mengadakan kegiatan Istighosah , Yasin yang di pimpin oleh Bapak ACHMAD
SYAIFUDDIN,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Sebelum memulai Acara Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
Menyampaikan Permohonan Maaf Lahir Dan
BATHIN Serta Penulis mengajak untuk tetap menjaga dan mematuhi Protokol kesehatan serta mengajak berdoa agar Kita Keluarga kita
semua di berikan kesehatan di jauhkan dari COVID 19 Serta dalam kesempatan
tersebut Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih karena di Awal ini siswa
/ siswi juga membawa Nasi BUNGKUS Untuk Dibagikan kepada pengendara yang lewat
di depan Gang. Dalam kesempatan tersebut Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan
SDS AL-IKHLAS Surabaya di damping Ibu YUNI ISMARYATI,S.Pd , Ibu SRI SUPADMI
,S.Pd dan Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H. I. Selesai Membagikan Seperti biasa
Bapak / Ibu Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya sarapan Pagi
bersama Seadanya .
Penulis
bangga kepada anak didik dalam kondisi seperti ini dan masih awal Setelah
Liburan Mereka masih mau untuk berbagi ,
karena dengan berbagi tidak mengurangi Rezeki yang kita miliki .
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar