“ Kegiatan Kunjungan Kerja Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir “
Tantangan
Hari Ke - 12
Makanan yang kita makan,
minuman yang kita minum, fasilitas yang kita gunakan, jasa yang kita pakai,
budaya, kesenian, udara yang kita hidup, karbondioksida yang kita hembuskan,
metabolism dalam tubuh, system indera yang kita gunakan, saraf, alat gerak dan
segala macamnya setiap hari kita lakukan merupakan nikmat tak terhingga yang
dituangkan oleh sang ilahi rabbi pada setiap makhluknya. Tidak pandang bulu,
RAS, keturunan, etnis, suku atau bangsa, bakan agama sekalipun semua diberi
porsi nikmat yang sama. Tidaklah terdapat kebencian atau kemarahan ketika
seseorang memeluk Islam atau tidak karena tidak ada gunanya bagi Allah
seseorang itu Islam atau tidak. Manusia telah diberi pilihan untuk memilih
antara Islam atau kafir, antara mengerjakan kebaikan atau keburukan,
meninggalkan kemaksiatan atau kebaikan. Itulah pilihan yang diberikan Allah dan
tidak berefek bagi dia. Tapi sejatinya, setiap pilihan yang kita [ilih akan
berefek langsung kepada kita. Ketika kita pilih Islam tentunya kita bisa masuk
surga, ketika kita meninggalkan kemaksiatan tentunya bisa lebih sedikit siksaan
nerakanya, ketika kita berbuat baik timbangan amal kebaikan kita banyak, kita
sedikit di siksa, dsb. Sifat Allah yang Ar- Rahman memberikan kasihnya kepada
seluruh ummat manusia, binatang, tumbuhan, jin, iblis, malaikat, dan anorganik
lainnya. Berbeda dengan sifat Ar- Rahim nya Allah yang diberikan kepada
orang-orang tertentu yang dipilih langsung oleh Allah. Orang-orang yang diberi
nikmat berlebih, selalu dijaga, dilindungi, dieri kemudahan, kemakmuran. Dialah
orang yang senantiasa dekat dengan Allah, setiap detikpun tak lupu dari yang
namanya mengingat Allah. Dalam keadaan berdiri, duduk, tiduran selalu mengingat
Allah itulah orang yang ulul Albab. Orang yang bersedekah saat lapang ataupun
sempit, orang yang jujur, mampu menahan amarahnya, orang yang adil pada
rakyatnya, orang yang suka berbuat kebaikan, dll. Wa in ta’uddu
ni’matallahi laa tuhsuha adalah tidak akan bisa kalian
mengkalkulasikan nikmat Tuhanmu. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada
kita. Dari kita mulai membuka mata bangun pagi, menghirup udara segar tanpa
harus membayar oksigen. Kita menggunakan air tanpa memproduksinya terlebih
dahulu, system mertabolisme kita bekerja sebagai mana mestinya. Jantung
senantiasa memopa darah untuk diedarkan ke seluruh sel, jaringan dan organ agar
tidak terjadi hipoksia dan hipoglikemi. Hepar memetabolisme makanan, dari
karbohidrat, lemak, protein, untuk menjadi energi berupa ATP dan diedarkan ke
seluruh tubuh agar tidak kekurangan ATP. Sistem saraf kita yang bekerja dari
mendapatkan impuls saraf diterjemahkan dibadan sel kemudian menjalar melewati
dendrit, terus melompat pada selubung myeling, sel akson, sel schawn, sampai ke
teget sel. Serabut saraf aferen menerima rangsangan diteruskan dipusat yaitu
otak kemudian memberikan perintah ke saraf motoric serabut saraf eferen
menjalar ke bagian tubuh yang digunakan utnuk beraksi. Sistem imun yang dibuat
sedemikian indah dan kuatnya, sehingga kita tidak gampang sakit. Dari
pathogen/mikroorganisme yang masuk system imun melawan dengan pertahanan
pertama yaitu sel neutrophil/PMN menyerang antigen/ mikroba yang masuk. Jika
kalah kita masih punya sel leukosit yang siap bermigrasi dari pembuluh darah ke
jaringan yang diserang. Kemudian ada sel plasma. Kemudian berlanjut ke sel T
sebagai sel penghancur mikroba dengan memfagositosis, dan jangan lupa memori
mikroba didata dan disimpan oleh sel B agar suatu saat jika datang kembali bisa
langsung dideteksi. Sangat kompleks memang. Inilah sedikit nikmat yang bisa
kita rasakan. Maih banyak nikmat yang lain, diluar sana yang selalu kita
rasakan. Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban adalah ayat dalam Surah Ar-Rahman yang
ditulis berulang-ulang sebanyak 31 kali. Ayat ini diletakkan di setiap akhir
ayat dalam surah Ar-Rahman yang menjelaskan nikmat yang diberikan Allah kepada manusia. MenurutImam Ja’far ash-Shadiq, “Barangsiapa yang membaca surah
Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘Fabiayyi âlâ’i Rabbikumâ tukadzdzi bâ’,
kemudian ia mengucapkan: Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî akdzibu (tidak
ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan), jika saat membacanya
itu pada malam hari kemudian ia meninggal, maka matinya seperti matinya orang
yang syahid; jika
membacanya di siang hari kemudian meninggal, maka matinya seperti matinya orang
yang syahid.”. Disetiap tarikan nafas yang kita hirup, disetiap bergantinya
siang malam, di setiap detak jantung, ada nikmat Allah yang kita sering
lupakan. Ya, nikmat Allah yang sering lupa untuk kita syukuri. Dan ketika
musibah (baca:ujian) diberikan pada kita, kita juga lupa bahwa itu sebagian
nikmat yang Allah beri. Lalu kitapun hanya bisa mencaci maki, mengupat, bahkan merasa
Allah tidak adil. Masya Allah… Di
bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
Dan biji-bijian yang berkulit
dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Bentuk rasa syukur seharusnya menambah keimanan kita; mematuhi
segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Beribadah kepada Allah, dan
menjauhkan diri dari maksiat. Celakalah orang yang kufur nikmat, dan
berbahagialah orang yang bisa mensyukuri nikmat. Karena ketika ia bersyukur,
Allah menambahkan nikmat-Nya.
Dalam mengenang tragedy Erupsi
Merapi yang begitu dahsyat Rombongan
Musyawarah Kerja Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir yang terdiri dari 12
Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir , Pada Hari Minggu mengadakan Kunjungan
kerja di Musium Mini Sisa Hartaku yang
terletak di Gunung Merapi dimana Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir melihat
harta benda yang masih tersisa dari Korban Erupsi merapi tersebut , Bahkan kita
Semua di tunjukan foto – foto pada saat
kejadian Erupsi Merapi tersebut, Setelah dari
Musium tersebut kita di ajak ke tempat
Mbah Marijan Kita ketemu dengan Istri mbah marijan kita Foto bersama .
Menurut Banu Atmoko , S.Pd Kepala SMP PGRI 6 Surabaya sekaligus Sekretaris MKKS
Kecamatan Semampir bahwa Tujuan dari kegiatan di Musium ini adalah mengenal kan keagungan dari Tuhan dari
mengenal kan Peristiwa alam kepada teman teman Kepala SMP Swasta Kecamatan
Semampir Kota Surabaya, agar dapat mengajarkan kepada anak anak didik nya untuk
peduli lingkungan, Selesai dari Merapi Rombongan MKKS SMP Swasta Kecamatan
Semampir melanjutkan kunjungan ke Pabrik BAKPIA PATHOK 25, Sebanyak 12 Orang
Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir berkesempatan melihat proses pembuatan
Bakpia yang sangat terkenal tersebut, Menurut Banu Atmoko , S.Pd bahwa tujuan
dari kegiatan ini agar Kepala Sekolah dapat mengajarkan jiwa Eco Preneur kepada
anak didik yang ada di Sekolah masing – masing , mereka bisa di ajarkan Untuk
berwira usaha dari hal kecil bisa jadi
besar dan Terkenal seperti Bakpia 25 Tersebut Kata Banu Atmoko , S.Pd pria
Kelahiran April 1984
# Tantangan Guru
Siana
# dispendik
Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar