“ NGOBROL BERSAMA KETUA PGRI KOTA SURABAYA DI GEDUNG PGRI
UNTUK JADIKAN GURU BERMARTABAT DAN BERKARYA “
HARI KE - 20
Guru yang sopan membuat orang segan. Guru yang santun dapat menjadi
teladan di semua lingkungan. sekolah dan . Sebaliknya guru yang bermental
preman hanya menghasilkan siswa yang suka tawuran. Guru yang kerjanya Cuma
mengomeli kesalahan anak didiknya sama saja seperti pedagang k-5 yang
marah pada pelanggan hanya karena menawar harga. Guru model seperti ini
mestinya berubah kalau tidak mau “dimusiumkan.” Guru adalah manusia yang
merdeka. Bila si guru masih tunduk pada aturan-aturan yang korup atau sudah
tergadai dengan gelimangan rupiah maka sejatinya guru itu sudah terjajah harga
dirinya. Dia menjadi pendidik yang tidak bersahaja. Tingkah lakunya seperti
gincu, semakin dipoles semakin hilang kesan naturalnya. Guru yang kreatif akan
membangkitkan martabatnya di mata orang banyak. Ia akan menjadi contoh produk
yang bisa ditiru. Namanya akan disebut-sebut dalam forum pendidikan dan
pertemuan resmi. Sementara guru yang pasif akan diperbincangkan oleh
bisik-bisik tetangga. Nah, guru yang kurang kreatif seperti ini banyak
tersebar dan merata di semua daerah. cuma kreatifnya salah tempat sehingga
sedikit demi sedikit mulai kehilangan martabat.Selain didukung juga oleh
pribadinya yang jujur, bertanggungjawab, berjiwa sosial tinggi; guru yang
bermartabat senantiasa menjalankan pengabdiannya tanpa pernah memikirkan kapan
naik pangkat atau jabatan. Dia tidak sibuk menumpulkan berkas forto polio dan
bangga dengan tumpukan sertifikat, tanda penghargaan. atau bangga dengan karya
yang dihasilkan. Dia tidak akan pernah memamerkan diri dan selalu rendah dalam
menerima pujian. Semua itu hanya menjadi penghargaan semu baginya. Penghargaan
tertinggi justeru didapat dari anak didiknya yang sukses menjadi seseorang
berdasarkan keinginannya saat bersekolah. Sementara si guru tadi pola hidup dan
pikirnya tetap seperti biasa-biasa saja seperti semula. Hidupnya hanya
dilimpahi ilmu bukan harta benda, sehingga anak didik tak luap menyelipkan sebaris
doa dalam ibadah mereka. “Ya Allah, perbanyaklah guru seperti ini.
Tetapkan ia berada di jalan yang lurus dalam pengabdiannya.”
Pada Hari Kamis 20/1/2022 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7
– 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir mendatangi Kantor PGRI Kota
Surabaya Jl. Musi No 16 A Surabaya, Kedatangan Penulis ke Gedung PGRI Kota
Surabaya adalah SILAHTURAHMI dan Ngobrol banyak dengan Ketua PGRI Kota Surabaya
Dan PENGURUS PGRI Kota Surabaya
Dalam kesempatan ini Ibu Ketua
PGRI Kota Surabaya Berbincang – bincang dengan Penulis yang juga Kepala SMP
PGRI 6 Surabaya di damping Bapak AINUL
YAQIN ,S.Si Kepala SMP Wachid Hasyim 1 Surabaya. Dimana Ibu AGNES
Menyampaikan Hal – Hal Berikut :
1.
PGRI DINAS PENDIDIKAN DAN MKKS Berjuang bersama
Serta sharing Bersama Masalah Pendidikan Seperti yang lagi
hangat yaitu PPPK
2.
Guru untuk bisa masuk anggota PGRI
3.
bersama sama membangun pendidikan di kota
Surabaya Tanpa Ada Guru Negeri atau Guru Swasta
4.
Gedung PGRI Ini Jadikan Tempat Untuk
Diskusi mengenai masalah Pendidikan (
Guru )
Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Dan Ketua MKKS SMP Swasta
Surabaya Utara Berharap agar GEDUNG PGRI Kota Surabaya yang baru ini bisa
menjadi tempat Jujukan Bagi Para Guru di Surabaya Untuk Tukar Informasi Dalam MENCERDASKAN GENERASI EMAS UNGGUL DAN
BERKARAKTER
# Tantangan GuruSiana
#Guruhebat
#Dinaspendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar