“SAMBUT TAHUN KESUKSESAN
2023
DENGAN BISMILLAH “
HARI KE – 356
Tahun
baru adalah hari permulaan tahun di mana dilakukan suatu budaya merayakan
berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya.
Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru.
Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari seperti negara-negara
lainnya di dunia karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian yang berasal
dari kepausan pada tahun 1582. Sebelumnya negara Inggris dan koloni Amerika
lanjut masih merayakan tahun baru pada tanggak ekuinoks musim semi di bulan
Maret. Namun baru lah pada tahun 1752, Inggris dan koloni-koloninya akhirnya
mengadopsi kalender Gregorian Kalender ini telah menjadi acuan internasional
untuk perjanjian, kesepakatan, kontrak perusahaan, dan dokumen hukum lainnya. Perayaan
tahun baru awalnya muncul di Timur Tengah, 2000 SM. Penduduk Mesopotamia
merayakan pergantian tahun saat matahari tepat berada di atas katulistiwa, atau
tepatnya 20 Maret. Hingga kini, para bangsa persia masih merayakan tahun baru
pada tanggal 20, 21, atau 22 Maret, yang disebut Nowruz. Hal ini menandakan
dimulainya musim semi. Nowruz adalah tradisi 3.000 tahun yang unik dan tradisi
festival tertua di dunia. Negara-negara yang merayakan Nowruz di antaranya
yaitu Iran, Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Pakistan, Turki, dan
Uzbekistan. Negara cina merayakan tahun barunya dimulai saat matahari terbenam
di bulan baru dalam tanda Aquarius (akhir Januari atau awal Februari). Menurut
kalender Ibrani, tahun baru didasarkan pada 12 bulan lunar (13 dalam
tahun-tahun tertentu) dari 29 atau 30 hari. Hari tahun baru Yahudi atau Rosh
Hashanah dapat jatuh kapan saja dari 6 September hingga 5 Oktober dalam
kalender Gregorian. Dalam kalender islam (Hijr) lebih banyak digunakan
didasarkan pada 12 bulan lunar yang terdiri dari 29 atau 30 hari; dengan demikian
bahwa hari tahun baru islam secara bertahap mundur melalui kalender Gregorian
yang lebih panjang. Berbeda lagi dengan umat Hindu, tahun baru Hindu dimulai
pada hari setelah bulan baru pertama atau setelah ekuinoks musim semi.Untuk
penanggalan Masehi, Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45
SM.[8] Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia
memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan
sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu
oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah Mesir, yang
menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi
matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir kuno. Satu tahun dalam
penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar
menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1
Januari. Nama Januari diambil dari nama dewa dalam mitologi Romawi, yaitu Dewa
Janus yang memiliki dua wajah yang menghadap ke depan dan belakang. Penduduk
Romawi meyakini bahwa Dewa Janus adalah dewa permulaan sekaligus dewa penjaga
pintu masuk. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari
ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari
penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh pada
tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius
atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius
Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[9] Tahun Masehi baru dihitung
dan ditetapkan sejak kelahiran Isa Al-Masih dari Nazaret, yang mulai diadopsi
di Eropa Barat pada sekitar abad ke-8. Sejak itu lah setiap tanggal 31 Desember
malam akan dilakukan malam pergantian tahun baru dengan segala perayaan yang
dilakukan negara-negara di seluruh belahan dunia
Kurang
3 Jam Lagi Kita Semua Akan Meninggalkan Tahun 2022 Menuju Tahun 2023 Dalam
Kesempatan Ini Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli
Berbudaya Lingkungan yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Di Kesempatan yang Baik Ini Penulis yang Juga
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Berharap
Semoga Pada Tahun 2023 Di Berikan Kesehatan Kelancaran Rezeki Berkah Barokah
Selamanya Serta Semoga Tahun 2023 Di
Berikan Kekuatan Iman dan Islam Untuk Memajukan SMP PGRI 6 Surabaya Serta
Mengantarkan Generasi EMAS Unggul Dan Berkarakter
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat