“
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Dan
Kita Sambut Indahnya Ramadhan 1440 H / 2019 M “
Pendidikan
dan kebudayaan sangat erat kaitannya, dua hal ini seakan tidak bisa dipisahkan,
karena yang satu menyangkut prosesnya
yang satunya lagi menyangkut produknya. Pendidikan
merupakan sesuatu yang dipelajari dalam waktu tertentu dengan metode tertentu
sehinggi menjadi produk dari buah pendidikan yang dipelajari. Bila seseorang
mengenyam pendidikan dengan bagus, maka akan membuat produk tindakan yang bagus
pula. Tindakan ini yang bisa mengartikan perilaku kebudayaan, maka arti
kebudayaan bisa berkembang dan membuat
budaya itu lentur dan dinamis. Model adalah contoh dari seseorang yang dibuat
panutan untuk menentukan ukuran tertentu, maka model pendidikan adalah
seseorang yang dianggap panutan sebagai ukuran
dari keberhasilan pendidikan. Dengan sebuah model maka arti pendidikan
menjadi lebih jelas dan dapat dilihat dengan suatu kefahaman yang gamblang, hal
inilah yang akan bisa diterapkan dalam
kehidupan seseorang secara individual dan bersama-sama. Secara individual,
karena dari individu itu dapat dilihat keberhasilan pendidikan yang didapat itu
secara sendiri tidak bersama-sama. Manfaat dan hasil dari pendidikan itupun
dapat dinikmati oleh dirinya sendiri. Namun penerapan ini juga bisa
dikembangkan secara bersama-sama, untuk mendapatkan manfaat dalam masyarakat,
maka individu ini membagi pendidikannya dan mencetak para ahli pendidikannya
ini di masyarakat. Menjadikan pembangunan sumber daya dalam masyarakat. Hal ini
sangatlah penting. Melalui model, dapat dengan mudah diberikan atau dibagikan
panutan pembangunan yang berguna bagi orang lain dalam masyarakat. Bila mempelajari seorang model, maka seorang
pembelajar akan mudah meniru secara nyata. Misalnya model yang diambil
dari sejarah Panglima Besar Jendral
Soedirman yang sangat mengharukan dan mempunyai sifat yang sangat hero itu maka
tujuan dari pembelajaran ini untuk membuat banyak orang mempunyai sumber daya
yang hebat. Sejarah pemikiran Jendral Soedirman ini ini dipetik dari kronologi
sejarah Ketika Agresi Militer II, yaitu sesudah pengumuman kemerdekaan negara
Republik Indonesia, rupanya Belanda ingin menjajah kembali Indonesia yang kaya
ini. Pertempuran terjadi dimana-mana. Ketika itu, ibukota dipindahkan ke
Yogjakarta. Pemerintah sudah menyerah. Soekarno dan Hatta dibuang ke Brastagi.
Logikanya, sudah tidak dapat diperbaiki lagi keadaannya. Karena pemimpin negara
sudah tidak berada ditempat dan sudah menyerah. Namun Panglima Besar Jendral
Soedirman melihat kejadian ini tidak lantas menjadi putus asa dan beliaupun tidak
menyerah begitu saja, meskipun pemimpin bangsa sudah dibuang dan
diasingkan di pulau lain. Namun Jendral Soedirman mempunyai pemikiran lain,
bahwa sejarah panjang yang dipunyai bangsa Indonesia yang sudah begitu lama,
tidak seharusnya tidak berdaya seperti ini.
Bangsa Indonesia tidak bisa dipermainkan kembali oleh Pemerintah Belanda
yang telah begitu panjangnya membuat sejarah kelam, dan Indonesia tidak bolehlagi terjadi menderita dengan
dengan kekelaman yang beberapa kali, berganti-ganti penjajahan.Bagi Jendral
Soedirman, apa yang bisa dilakukan untuk merubah keadaan, maka dilakukanlah
oleh Jendral Soedirman ini. Dengan semboyan merdeka atau mati, beliau bersama
para pemuda bergerilya. Dari perlawanan
gerilya inilah, dunia -- melalui PBB -- mengerti dan memfasilitasi pertemuan
Indonesia dan Belanda dalam konferensi Meja Bundar, sehingga Indonesia diakui
kemerdekaannya. Soekarta dan Hatta dijemput kembali dengan tanpa syarat dan
dalam keadaan sehat wal afiat Betapa kecerdasan dan kepandaian Jenderal
Soedirman ini menunjukkan pendidikannya yang telah mendarah mendaging
(meng-internalyzed) sehingga, ketika menerapkan ilmunya, beliau bisa mengubah
dunia. Dunia memfasilitasi maksud
jendral besar dan mewujudkan kemerdekaan yang sesungguhnya. Dunia mencatat
pemuda Soedirman adalah pemuda yang hebat dan bermartabat, bisa mengangkat
Bangsa dan Negaranya. Pendidikan yang
menjadikan pribadi mempunyai produk kepribadian seperti inilah yang
harus digali terus menerus sehingga anak bangsa menjadi bermental baja dan
berbudaya yang tinggi. Dari pribadi-pribadi yang seperti, terus dikumpulkan dan berkumpul, dikembangkan
sehingga beranak-pinak yang sangat banyak menjadi kesatuan yang tidak bisa
dicerai-beraikan.
Dalam
Rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional SMP PGRI 6 Surabaya , Sekolah
Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 –
9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Kamis 2/5/2019 Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Mulai Dari
Kelas 7 – Kelas 9 Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Mulai Kelas 1- Kelas 6 Mengikuti
Rangkaian Upacara Hari Pendidikan
Nasional 2019 , Dalam Kesempatan Tersebut Yang Menjadi Pembina Upacara Pada
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019
Adalah Bapak ACHMAD SYAIFUDIN , S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam
& Budi Pekerti , Sedangkan Petugas Upacara Adalah Peserta Didik Kelas 9 SMP
PGRI 6 Surabaya, Dalam Kesempatan tersebut Bapak ACHMAD SYAIFUDIN , S.H.I
Menyampaikan Amanat Sambutan Dari
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan R.I , Di Akhir Penutup Pria Kelahiran 02 Juni 1985 Tersebut , Mengajak Kepada
Seluruh Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Untuk
Rajin Dan Giat Belajar Serta Perbanyak Doa , Khususnya Kelas 9 Dan Kelas 6 Agar
Dapat Di Terima Di SMA / SMK Negeri Favorit , Serta Beliau Mengajak Kepada
Seluruh siswa Dan Bapak / Ibu Guru Untuk Menjaga Kesehatan , Mengingat Setelah
Ini Bulan Ramadhan 1440 H/2019 M , Selesai Upacara Seluruh Petugas Upacara ,
Besera Bapak / Ibu Dewan Guru Dan Bapak / Ibu Kepala Sekolah Foto Bersama
Dengan Membawa Tropi Kebanggan Lomba
PERPUSTAKAAN Sekolah Tahun 2019 , Selesai Foto Bersama , Seluruh Siswa / Siswi
SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Langsung Berbaris Ke Jalan
Raya Untuk Melakukan KIRAB Menyambut RAMADHAN 1440H / 2019 M , Dalam Kesempatan
Tersebut Siswa Kelas 9 Dan Kelas 6 Yang Bermain DRUMBAND , Sedangkan Peserta
Didik Mulai Kelas 1 SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sampai Kelas 5 Dan Kelas 7 – Kelas 8 Membawa Poster Tentang
INDAHNYA RAMADHAN , Di saat Kita Kirab Seluruh Masyarakat sangat antusias
Melihat Penampilan kami , Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Banu Atmoko , S.Pd
bahwa Tujuan dari Kegiatan Tersebut adalah Untuk Memperingati Hari Pendidikan
Nasional Yang Jatuh 2 Mei 2019 , Serta Mengajak seluruh Warga Untuk Menyambut
Datangnya Bulan Suci Ramadhan 1440 H / 2019 M , Dimana Seluruh siswa / siswi
Mengajak Untuk Melakukan Puasa Ramadhan , agar Menjadi Manusia Bertaqwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar