Senin, 14 Maret 2016

“ Pengumpulan Sampah Daun Tuk Menjadi Kompos”


























“ Pengumpulan Sampah Daun Tuk Menjadi Kompos”
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial olehpopulasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan  Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir , Pada hari Senin 14/3/2016 Cuaca yang sangat cerah menyelimuti  spegrinam Surabaya , Dimana Tim kader Spegrinam Surabaya  di cuaca yang cerah ini berkumpul di  depan ruang UKS Untuk membahas program tentang tantangan dari Tunas Hijau Indonesia dalam kegiatan Eco Preneur 2016 Tersebut , dimana  Nevela Anindita Syahrini Selaku  Presiden Director Eco Preneur Spegrinam Surabaya di damping oleh Fransiska Nur Syahfitri Tim Kader Spegrinam Surabaya Kelas 9 membahas tantangan tersebut kepada 30 Kader Spegrinam Surabaya , Dimana Nevela Anindita Syahrini menjelaskan bahwa tantangan dari Tunas Hijau adalah Membuat Pengesahan bagan struktur Student Company Ecopreneur 2016 oleh Kepala Sekolah, yang terdiri dari sedikitnya direktur utama, vice president finance,vice president production, Pengesahan target Student Company Ecopreneur 2016 oleh Kepala Sekolah, Isi penuh media pengomposan (biopori dan komposter) dengan sampah organic, Mulai produksi dan penjualan yang berkaitan dengan olahan sampah dan makanan minuman dari potensi lingkungan hidup sekolah , Dari keempat program tantangan Tunas Hijau tersebut Nevela Anindita Syahrini menawarkan kepada Anggota Tim kader Bahwa hari ini kita mengerjakan tantangan tantangan tunas Hijau tersebut, dimana Nevela Anindita Syahrini langsung membagi Kader Untuk mengerjakan Program tersebut , sebelum melaksanakan Program tersebut Nevela Anindita Syahrini melakukan konsultasi tentang Tantangan Tunas Hijau tersebut kepada Bapak  Banu Atmoko , S.Pd Selaku Kepala Sekolah Spegrinam Surabaya dan Komisaris Eco Preneur Spegrinam Surabaya serta Ibu Mei Ratna Susanti ,S.Si selaku dewan Komisaris, dimana beliau berdua mengajari langkah – langkah dalam menjawab tantangan Tunas Hijau tersebut , selesai mendapat arahan Nevela langsung membagi kelompok dimana kelompok yang terdiri dari Khairun Islamia mengumpulkan sampah – sampah daun yang ada di sekolah untuk dimasukan ke dalam tong komposter , sedangkan Tim Laki – Laki yang dikomandoi oleh Yuda Agustiyan dan Saiful Bahri melakukan kegiatan pengeboran membuat lubang resapan biopori, adapun pagi hari ini Yuda dan kawan kawan hanya mampu membuat 5 Lubang Resapan Biopori , sedangkan Zilfa Nur Qomariyah dan  kawan – kawan membuat kerajinan dari gelas aqua , dimana gelas aqua tesebut di model untuk menjadi hasta karya. Menurut  Nevela  “ bahwa tujuan kegiatan siang hari ini adalah Memenuhi target tantangan Tunas Hijau Untuk Pemenuhan komposter , apalagi kompos yang ada di Komposter sudah habis di panen oleh Tim kader Spegrinam Surabaya, serta menyiapkan lubang biopori untuk mengantisipasi banjir “ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar