“ Melalui Pramuka Tumbuhkan Jiwa Kemandirian & Gotong
Royong “
Manusia
merupakan makhluk terbaik yang diciptakan oleh Tuhan, manusia juga menjadi
satu-satunya makhluk yang mendapatkan kepercayaan untuk memimpin hamparan bumi
yang luas ini. Karena pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjadi khalifah
dibumi. Manusia tidak akan mampu mengelola bumi, jika masih bergantung pada
sesuatu yang seharusnya dipimpin. Jika kita tidak memiliki kemandirian dalam
bersikap. Untuk itu dengan kemandirianlah kita sebagai manusia bisa menjalankan
fungsi sebagai khalifah (pemimpin). Untuk membangun jiwa mandiri harus memiliki
tekad yang kuat, karena kemandirian tidak datang serta merta melainkan melalui
proses yang panjang. Hanya manusia yang menghargai kemampuan dirinya yang akan
menjadi mandiri. Sebaliknya, manusia yang terbiasa menghinakan kemampuan
dirinya niscaya akan menjadi sosok individu yang lemah sepanjang masa. Mandiri
bukan berarti sombong dan bukan berarti tidak membutuhkan orang lain, karena
pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari bantuan
orang lain, hanya saja kita harus berusaha terlebih dahulu sebelum mengandalkan
orang lain. Sikap mandiri harus dibiasakan sejak kecil agar ketika beranjak
dewasa sikap mandiri ini sudah mendarah daging dalam diri kita. Dalam hal ini,
peran orang tua sangatlah berpengaruh pada pembentukan karakter anak terutama
seorang ibu yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya sebelum memasuki
pendidikan formal dilembaga sekolah. Perlindungan anak yang terlalu berlebihan
dan begitu pula dengan pola terlalu memanjakan anak akan menjadi langkah kurang
baik dalam menumbuhkan karakter mandiri dan akan membuat anak itu mudah
bergantung pada orang lain, mudah menyerah dan cengeng. Anak tidak sempat untuk
berpikir kritis ketika menghadapi sebuah masalah. Anak tidak dilatih untuk
berpikir mandiri untuk mengatasi masalahnya sendiri. Orang tua selalu ikut
campur dalam membantu anak mengatasi masalah sekalipun masalah itu sepele dan
dapat diatasi oleh anak. Tentu saja hal demikian kurang baik dampaknya terhadap
cara berpikir dan bersikap anak ketika mengahadapi masalah di kemudian hari.Fakta
disekitar, seringkali kita melihat betapa cengengnya anak yang tidak terbiasa
berpikir dan bersikap mandiri sejak kecil. Ia lebih mudah menyerah dan mudah
mengeluh, sering melibatkan orang tua dalam mengatasi masalah hidupnya,
terbiasa menggantungkan orang lain. Hanya bisa mengeluh dan mengeluh tidak mau
mencari jalan keluar permasalahanya tersebut. Orang yang terbiasa dimanja sejak
kecil akan mudah sekali putus asa, dia tidak memiliki rasa percaya diriDengan
hidup mandiri kita bisa mempermudah pekerjaan kita, dengan mandiri kita tidak
akan mempersulit orang lain, selagi kita bisa kerjakan sendiri lebih baik kita
lakukan sendiri, dengan mempelajari cara hidup mandiri kita akan dapat
mendapatkan pengalaman berharga yang akan mendongkrak anda untuk mencapai
kesuksesan di segala bidang. Namun perlu diketahui bahwa manusia sebagai
makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain jadi mandiri bukan berarti sendiri,
pahami makna arti hidup sesungguihnya agar kita dapat menjalani kehidupan
dengan bahagia dan sukses.
Dalam
Mewujudkan Kemandirian dan Sikap Gotong
Kak Heri Kuswanto Dan Kak Lasmiati , S.Pd Selaku Pembina Pramuka Di SDS “
AL-IKHLAS Surabaya , Yang Merupakan Sekolah Satu Atap Dengan SMP PGRI 6
Surabaya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak
Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Selasa
16/4/2019 Pukul 15.00 , Sebanyak 80
Siswa Kelas 2- Kelas 5 Berkumpul di Lapangan mereka sudah siap membawa Wajan
,Minyak Goreng, Bumbu , Dalam Kesempatan ini seluruh siswa / siswi Tidak
menggunakan Minyak tanah dalam memasak tersebut Yaitu menggunakan Pengganti
Minyak Tanah tersebut , Tidak Peduli siswa Pria Maupun Perempuan sangat
antusias dalam membuat memasak Nasi Goreng Tersebut , Selesai masakan Nasi Goreng
yang sudah matang langsung 1 Piring Di Serahkan Kepada Ibu KASMIJATI , Selaku
Ketua Yayasan Pendidikan AL-IKHLAS Semampir , Yang Oleh Para Siswa Dianggap Ibu
Oleh Mereka Semua , Dalam Kesempatan Tersebut Kak Heri Kuswanto sangat
menikmati masakan Nasi Goreng Dari Siswa / Siswi SDS “ AL-IKHLAS Surabaya.
Menurut Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd Selaku Sekretaris Yayasan Pendidikan
AL-IKHLAS Semampir mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah Mengajarkan
kepada siswa / siswi SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk Menumbuhkan Jiwa
Kemandirian , Dimana Mereka Kelak di harapkan dapat menjadi Pengusaha Nasi
Goreng , Selesai melakukan kegiatan memasak Seluruh siswa / siswi SDS “
AL-IKHLAS Surabaya menikmati masakan yang mereka masak sendiri secara bersama –
sama menunjukan betapa indahnya keakraban tersebut , disamping itu ada Juga
Yang Di Bungkus untuk di berikan kepada orang tua mereka, selesai kegiatan
tersebut seluruh siswa / siswi SDS “ AL-IKHLAS Surabaya mengambil sapu untuk
membersihkan halaman sekolah yang sudah mereka kotori dengan memasak , di
harapkan besok walaupun libur , Sekolah tampak bersih kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar