“ Sampah Dari 5 Pedagang
Tradisional Bulak Banteng “
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Pasar adalah
salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar
dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada
setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan,
skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang
dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang
diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat
perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan
pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk
obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar
adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar
jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang
disebut dengan transaksi. Pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang
baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan
telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar
penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar
memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya
dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk
dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau
sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak
(kepemilikan) jasa dan barang. Secara historis, pasar berasal di pasar fisik
yang sering akan berkembang menjadi - atau dari - komunitas kecil, kota dan kota.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo , Kecamatan Semampir , dalam mengisi kekosongan waktu siang hari Tim
Kader Spegrinam Surabaya yang terdiri dari Nevela Anindita Syahrini , Khairun
Islamia , Yuda Agustiyan Prasetyo , Moch Rafil, Damar Cahyono , Syaiful Bahri ,
Samsul Huda Pada hari Selasa 5/4/2016 Sepulang sekolah mereka meluncur ke pasar
tradisional Pasar Bulak Banteng , dimana Mereka semua ke Pasar Bulak Banteng yaitu memburu sampah –
sampah yang ada di pasar Bulak Banteng untuk dibawak ke sekolah untuk diolah
dimasukan ke dalam Tong Komposter untuk diolah menjadi kompos , Di dalam Pasar
Tradisional Bulak Banteng tersebut Tim kader Spegrinam Surabaya menemui para pedagang – pedagang yang ada di Pasar
Tradisional Bulak Banteng, Pedagang Pertama yang di temui adalah Ibu Saropah
beliau adalah Penjual sayur di stand tengah pasar bulak banteng , dimana
Khairun Islamia menjelaskan tujuan mereka ke pasar Bulak Banteng ini yaitu
mereka ingin mengambil sisa – sisa sampah , dimana Ibu Sarpoah sangat mendukung
kegiatan Tim Kader Spegrinam , dimana Ibu Saropah adalah Penjual Sayur, dimana
beliau membantu sisa sayur yang jelek – jelek ke dalam karung yang kami bawak
dari sekolah , Selesai dari Ibu Saropah Tim Kader Spegrinam Surabaya Menuju ke warung Ibu Tiyeh penjual bumbu dan sayur , dimana ,
Tim kader Spegrinam Surabaya menjelaskan maksud kedatangan Tim Kader Spegrinam
Surabaya ke Pasar Bulak Banteng tersebut, Ibu Tiyeh malah sangat antusias dan
malah menurut Ibu Tiyeh mempersilahkan Tim kader Spegrinam Untuk mengambil sisa
– sisa sampah beliau tiap hari , Dimana sampah – sampah yang dari Ibu Tiyeh
diambil oleh Tim Kader Spegrinam Surabaya , mereka tidak mengenal kotor taupun
capek , selesai dari Ibu Tiyeh Tim Kader Spegrinam Surabaya mendatangi Stand
Ibu Tohiroh , dimana Di Stand Ibu
Tohiroh Tim kader Spegrinam Surabaya dengan sigap dibantu ibu Tohiroh memasukan
sampah – sampah ke dalam karung yang telah kami bawak tersebut , Menuju Pulang
karena masik kekurangan sampah Tim Kader Spegrinam Surabaya mendatangi stand
Ibu Izeh untuk meminta sampah – sampah sayur dan buah , Di Pintu Keluar kami
ketemu stand sayur milik Mbak Tina , dimana sayur – sayur yang sudah tidak
terpakai untuk dimasukan ke dalam Karung yang sudah kita bawak , Alhamdulilah
mbak Tina juga ikut mendukung dan membantu kegiatan kami siang hari ini. Alhamdulilah siang yang panas ini Tim kader
Spegrinam Surabaya berhasil mendapatkan sampah – sampah pasar 125 Kg dari 5
Penjual yang ada di Pasar Tradisional Bulak Banteng. Menurut Banu Atmoko , S.Pd
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya mengatakan
bahwa siswa spegrinam Surabaya diharapkan peduli lingkungan , tidak hanya di
sekolah , tetapi juga di pasar , karena dari pasarlah bisa menghasilkan dan
bisa sebagai tempat untuk belajar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar