Rabu, 20 Maret 2019

“ Kegiatan Jambore Sekolah Model dalam rangka Penguatan Pendidikan Karakter dan ekspresi kebudayaan “



















 “ Kegiatan Jambore Sekolah Model dalam rangka Penguatan Pendidikan Karakter dan ekspresi kebudayaan 
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini  ingin  ditanamkan  dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing. Jambore adalah Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat nasional. Bahkan diduniapun diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa disebut Jambore Dunia (World Scout Jamboree). Jambore di dunia berkembang ketika diselenggarakan pada tahun 1920 di Inggris. Mulai dari itu sampai sekarang telah terselenggara 23 kali Jambore Dunia. Sekolah model adalah sekolah yang ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk mejadi sekolah acuan bagi sekolah lain disekitarnya dalam penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. Sekolah model dipilih dari sekolah yang belum memenuhi SNP untuk dibina oleh LPMP agar dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan di sekolah sebagai upaya untuk memenuhi SNP. Pembinaan oleh LPMP dilakukan hingga sekolah mampu melaksanakan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. Sekolah model dijadikan sebagai sekolah percontohan bagi sekolah lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. Sekolah model memiliki tanggungjawab untuk mengimbaskan praktik baik penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya, sekolah yang diimbaskan ini selanjutnya disebut dengan sekolah imbas. Pengusulan calon sekolah model dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dan kebudayaan. Pemerintah kabupaten/kota dalam awal selaku pengelola pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama mengusulkan calon sekolah, dimana komposisi antara jumlah SD dan SMP diserahkan kepada pemerintah kabupaen/kota.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Sebanyak 7 Guru Dan 1 Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Pada Hari  Rabu 20/3/2019 Menghadiri Kegiatan JAMBORE SEKOLAH MODEL 2019 Di LPMP Jawa Timur , Dalam Kesempatan Tersebut SMP PGRI 6 Surabaya hadir di Acara LPMP, Mengingat SMP PGRI 6 Surabaya adalah IMBAS Dari Sekolah SMP Negeri 19 Surabaya. Dalam Kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd sempat mengunjungi Stand dari Sekolah Model SMP Negeri , Setelah Itu  Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Yang Kelahiran Bulan April tersebut Juga menyempatkan  Foto bersama Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Acara Kegiatan  Jambore Sekolah Model Tersebut Di Buka Oleh Bapak Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bapak Prof DR. Muhajir Efendi Serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Ibu PUAN MAHARANI , Di damping Ibu GUBERNUR Jawa Timur  Ibu  Dra. HJ Khofifah Indar Parawansa , M.Si Dalam Kesempatan tersebut Bapak Prof DR. Muhajir Efendi Serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Ibu PUAN MAHARANI , Di damping Ibu GUBERNUR Jawa Timur  Ibu  Dra. HJ Khofifah Indar Parawansa , M.Si dihibur TARI BANTENGAN. , Selesai Acara Tersebut Bapak Kepala Sekolah  SMP PGRI 6 Surabaya masuk ke ruangan Berbeda dengan Bapak / Ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya , Dimana Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya masih mengikuti Kegiatan Seminar Nasional , Selesai Seminar Nasional Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menerima  Buku , Dalam Kesempatan tersebut Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN , S.H.I Berkesempatan mimpin Doa . Selesai Acara Bapak / Ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya Bersandau Gurau Sambil Menikmati Makan BAKSO .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar